Sabtu, 28 April 2012

Me en Book (Claim to fame)

Waktu kecil, aku inget.. babeh suka bawain banyak buku.. karena kita semua suka membaca, beliau sering membeli buku baca'an loakan yang dijual murah sampe berkardus kardus, kalo udah gitu kita semua langsung deh nyerbu.. tapi kadang sudah dipilah dulu sama babeh en kakak paling tua, karena banyak juga buku baca'an dewasa yang terbeli. aku masih inget dengan jelas buku2 apa saja yang babeh bawa, ada wiro sableng, pendekar rajawali terbang, petruk dan gareng, donal bebek, majalah bobo, lima sekawan, dan lain lain, kadang juga suka nyelip buku buku luar, lumayan lah buat nambah wawasan. kalo dibilang koleksi gak juga, tapi buku-buku itu makin lama jadi makin banyak, sayangnya buku-buku tsb hancur kena banjir ada juga yang hanyut terbawa banjir. ya sudah apa boleh buat, karena babeh udah jarang beli'in lagi (kapok kali ya) akhirnya aku suka duduk di sebuah toko buku loakan di dekat rumahku, sepulang sekolah aku pasti mampir untuk membaca atau membeli beberapa buah buku, dulu hanya dengan uang Rp. 100. aku sudah bisa mendapatkan satu buah buku, murah kan.. namanya juga buku loakan. pernah aku nemu dolar terselip, kayaknya orang yg jual buku ini lupa kali ya hehehehe... 
Kebiasaanku membaca sebelum tidur sangat susah dihilangkan, pernah saking rajinnya sampai semua buku sudah dibaca, aku mengambil buku pelajaran milik kakak ku untuk jadi buku baca'an pengantar tidur hehehehe... pinter gak, ngantuk iya hahaha..
Semakin kesini, aku jarang punya waktu untuk membaca, apalagi pada saat aku mulai kerja. paling satu buku bisa satu bulan baru habis. Sekarang aku mulai membaca lagi, lumayan nungguin anak dan suami pulang, kadang baca sambil nungguin si devo main ditaman.



CLAIM TO FAME
by margaret peterson haddix






Pemeran utama di buku ini adalah seorang remaja bernama Lindsay Scott, dia bisa mendengar segala sesuatu yang berkaitan denngan dirinya tak peduli di mana pun mereka berada. Dia juga seorang aktris terkenal tetapi dia dalam pengasingan selama beberapa tahun. Rumahnya adalah satu-satunya tempat dimana dia tidak bisa mendengar apa yang orang pikirkan tentang dia.
Ketika beberapa remaja laki-laki membaca artikel tabloid yang menyatakan bahwa Lindsay sedang "dipenjara" dirumahnya sendiri oleh ayah sombong nya maka mereka memutuskan untuk "membuatnya bebas". Jadi mereka berinisiatif membebaskannya, mereka pikir Lindsay membutuhkan bantuan seseorang untuk membebaskannya, tapi mereka malah kebingungan karena setelah membebaskan lindsay ternyata lindsay hanya ingin kembali lagi kerumahnya.
Pada kenyataannya ayah Lindsay baru saja meninggal dan dia tinggal sendiri. Dia tidak pernah mengenal ibunya, ayahnya bilang bahwa ibunya meninggalkan mereka sejak lindsay masih bayi. Apa yang Lindsay tidak tahu adalah bahwa "kelebihannya"-nya bukan dia sendiri yang memilikinya. Ada orang lain di luar sana yang sama sama memiliki kelebihan tsb.
Melalui bantuan anak laki-laki dan Roz, Lindsay belajar bagaimana menghadapi dan menghargai kelebihan khusus nya. Dia belajar untuk berpikir tentang orang lain dan melihat bahwa dia bisa membuat perbedaan dalam dunianya bukannya terkurung di rumah dengan selamat.
Sebenarnya diawal buku ini sudah cukup menarik, ada beberapa kejutan yang tak terpikirkan, namun endingnya tidak menarik, tapi lumayanlah buat teman ngopi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar