Sabtu, 21 Oktober 2017

what is the right thing?

Pertanyaan sederhana mudah dijawab tapi enggan diucapkan hanya karena belum di iyakan mahluk sekitar.

kadang kita bertemu di situasi dimana kita akan bertanya pada diri kita sendiri , seperti... apa yang harus dilakukan? apakah hal yang kita kerjakan sudah benar? apa orang suka dengan tindakan kita? apakah kita merugikan orang lain.. pertanyaan-pertanyaan tersebut lumrah dan sering kali terjadi tapi seringkali dilewatkan begitu saja demi jalan tercepat dan termudah.
mudah sekali menemukan hal-hal seperti dalam kehidupan sehari-hari.. contoh misalnya seorang wanita yang ingin bekerja menjadi supir taksi, di satu sisi dia malu karena dia seorang perempuan, seorang perempuan tidaklah pantas menjadi seorang supir menurutnya, satu sisi dia membutuhkan pekerjaan untuk menutupi kebutuhannya dan satu satunya keahlian yang dia punya hanyalah menyetir.. pada saat seseorang berkeinginan melakukan suatu hal positif maka akan timbul hal-hal lain yang mengiringinya baik itu hal negatif ataupun positif, belum lagi reaksi orang-orang sekitar.
satu ketika datang kesempatan dimana dia bisa bekerja, seseorang dari antah berantah memberikannya kesempatan untuk bekerja padanya sebagai supir, lalu pertanyaan-pertanyaan sederhana tadi muncul kembali.. dia bimbang antara menerima tawaran tersebut atau menolaknya. jika dia menerimanya.. apa yang akan orang pikir tentang hal tersebut, apakah pantas dia menerima tawaran yang tiba-tiba dan tanpa timbal balik itu, apa yang diinginkan orang ini dari dia bekerja dengannya? keuntungan apa yang akan orang ini terima dari dia ? apa yang akan orang-orang disekitar dia katakan? semua pertanyaan tersebut akan muncul karena dia bukan orang yang mengambil kesempatan begitu saja tanpa memikirkan konsekuensi. Tetapi bila tawaran seperti ini datang kepada orang yang tidak memikirkan konsekuensi dll, sudah pasti akan lebih mudah.
contoh diatas terlihat bagaimana seseorang bisa terjebak dalam memilih antara hal apa yang menurutnya baik dan tidak, bekerja atau tidak hanya lah hasil akhir, tetapi proses pembentukan pertanyaan-pertanyaan yang timbul di nurani dia, adalah membuktikan bahwa karakternya bermain disana. Karakter seseorang kuat saat dia berada disuatu persimpangan, nuraninya akan ikut andil dalam memilih keputusan yang menurutnya baik. Mungkin dia akan dicaci, dimaki, dihina, difitnah tetapi karakternya akan membantunya untuk bisa berfikir rasional dengan sadar.

So what is the right things to do? don't ask anyone... you know it

(tulisan ini udah lama baru aku baca lagi.. entah lagi kenapa si aku ini waktu nulis.. aku baca lagi kok ora mudeng ya hahahaha.... sayang kalo disimpen aja so publish lah biar orang tau otakku ini gak kiri kanan mulu tapi kadang bisa jalan ke tengah juga)