Selasa, 20 Maret 2012

me en my childhood


bout me..

Aku anak ke 6 dari 8 bersaudara, tapi skrng sisa 7 karena kakak saya yang no 5 meninggal waktu balita ibuku bilang doi mengidap banyak penyakit yang tak bisa disembuhkan berhubung masih minim pengobatan.

Lahir dikota bandung pada tahun 1983 di bulan mei tepatnya di jalan jatayu, saat aku berumur 1bln.. kita semua pindah ke jalan arjuna sampai sekarang.
Ayah dan ibuku asli dari sumatera selatan, sekayu kayuara, setelah kelahiran anak ke 5 ibu pindah ke bandung mengikuti ayah yg telah lama bekerja di bandung, setelah itu hingga sekarang ibu dan adik kakakku menetap di bandung, hanya ayah saja yang hidup terpisah di palembang beserta kakak laki laki yang no 2.

Masa kanak kanakku sama dengan anak anak lainnya, bermain, sekolah, dan belajar. Aku lahir di keluarga yang terbilang sangat keras, para kakak tidak akan segan segan memakai kekerasan untuk mengajari kami jika tidak menuruti perintahnya apalagi jika tidak belajar, mungkin ini adalah budaya salah yang turun temurun ada di rata rata keluarga keturunan palembang, budaya kuno yang mengekang keinginan setiap anak untuk berekspresi sesuai keinginan, dan harus mengikuti setiap perintah orang yang lebih tua. 

Aku bersyukur dengan pengalamanku dimasa kecil justru aku berfikir bahwa tidak setiap kekerasan itu akan melahirkan kepatuhan yang tulus, sebaliknya sikap itu hanya akan menumpuk sel2 pemberontakan yang ada dalam otak sang anak, yang tidak menutup kemungkinan akan menjerumuskan sang anak kedalam dunia yang buruk sebagai pelarian atau pelampiasan. Dampak positif dan negatif memang akan slalu berdampingan, tetapi bagaimana cara kita meminimalkan dampak negatif itulah yang lebih penting. Jika dengan cara damai dan cara lembut kita bisa mencapai tujuan yang sama mengapa kita harus menggunakan cara kekerasan yang akan menimbulkan luka seumur hidupnya. (lah kok jadi curhat hehehehe... kepanjangan nih). Yah.. masa kecil saya sih sebenarnya juga bahagia,  walaupun dampaknya sekarang masih mempengaruhi hidup saya, tapi overall banyak manfaatnya juga, kita ambil baiknya trus buang deh buruknya.

Rumah kita sering banget kebanjiran, tiap hujan gede pasti deh rumah jadi banjir.. kalo udah gitu kita semua pasti bakal gotong royong bersihin rumah, btw kalo lagi musuhan nih ma adik atau kakak trus banjir datang...kita yg lagi musuhan ini tiba-tiba jadi lupa kalo lagi musuhan hehehe.. jadi baikan mendadak, banjir membawa hikmah hihihi...

Lahir dan besar di kota besar seperti bandung kadang membuat orang tuaku khawatir, mereka slalu menanyakan detail setiap hal yang kita lakukan setiap pulang dari rumah, mengecek barang2 yang kita bawa dari luar bahkan menggeledah isi kamar. Karena tidak satupun adik kakak saya yang nakal ataupun berhubungan dengan dunia kenakalan remaja akhirnya ayah mempercayakan kami untuk tinggal di bandung tanpanya. saat saya berumur 10 tahun ayah hijrah sendiri ke palembang, selang setahun kemudian kakak saya yang no 2 menyusul. 

Bertahun tahun tinggal di kota bandung tanpa seorang ayah membuat kami menjadi sosok yang mandiri, yang harus mampu melindungi diri sendiri, banyak momen berharga terlewati begitu saja yang harusnya bisa kami lewati dengan ayah, tanpa sosok ayah membuat kekosongan besar dalam hidupku yang terkadang sadar atau tidak aku slalu mencarinya, beruntung kami memiliki seorang ibu yang sangat tabah, tegar dan kuat hingga ketabahannya itu memberikanku kekuatan untuk menghadapi badai kehidupan.  

20 tahun sudah tinggal di bandung tidak membuat ibuku melupakan tanah kelahirannya logat dan bahasa yang dia pergunakan saja masih sama seperti saat pertama kali pindah ke bandung, hingga saat ini ibuku tidak bisa berbicara menggunakan bahasa sunda. berbeda dengan anak anaknya dari logat, selera makan dan cara hidup kami benar2 seperti layaknya orang bandung, apalagi aku perawakan ku yang kecil dan imut mendukung semua itu, yang katanya orang bandung ceweknya imut imut en cantiq hehehehe.... padahal adik dan kakak saya berperawakan tinggi dan sipit berkulit putih layaknya orang cina, yg memang kebanyakan orang palembang itu sipit dan putih2. tapi kok saya beda sendiri ya hehehe...mungkin pengaruh tempat lahir kali ya..





1 komentar: