Rabu, 16 Juli 2014

stop kekerasan (tulisanku yang tertunda)

postingan yang tertunda lumayan lama juga ya...

22,03,2014
Akhir-akhir ini kebiasaanku adalah duduk depan tv dan menonton berita, mungkin itu adalah ide yang buruk.. menonton berita membuatku paranoid tak karuan bagaimana tidak banyak hal-hal mengerikan  terjadi diluar sana yang jauh dari bayanganku. Seperti kasus seorang anak yang benama Iqbal yang baru berusia 3 tahun lebih, dia ditemukan oleh seorang wanita penumpang busway dalam keadaan yang mengerikan tubuh penuh lebam, luka-luka dan mengalami kejang.. untungnya perempuan ini merasa iba dan memaksa ayahnya untuk membawa si kecil berobat, pada saat berobat itulah semua hal mengerikan terungkap.. dadang orang yang mengaku ayahnya tersebut tenyata bukan ayah kandungnya dia adalah pacar ibu kandungnya iqbal, ibunya iqbal menghilang entah kemana dan pengakuan dadang bahwa iqbal diculik dari tangan ibunya karena dia merasa cemburu, kekesalannya pada ibunya dia tumpahkan kepada iqbal dengan menyiksanya secara keji… aku bahkan tidak sanggup menuliskannya penyiksaan apa saja yang iqbal teima sehingga menimbulkan memar disekujur tubuh, patah lengan, luka bakar, terpotongnya bagian tubuh, buah zakar yang remuk, gegar otak dan masih banyak lagi dampak penyiksaan yang dilakukan manusia biadab yang bernama dadang itu, si kecil iqbal bahkan dipaksa mengemis dijalan dengan kondisi memilukan. Biadab…

Lain lagi dengan kasus hafidz-asyifa “partner in crime” yang bekerja sama membunuh mantan kekasih hafidz  yang bernama ade sarah, dua pembunuh berdarah dingin ini mempunyai motif yang berbeda, hafidz motifnya ingin ade sarah mau berkomunikasi lagi dengannya dan motif asyifa cemburu dan takut bila hafidz akan kembali lagi kepada ade sarah, bisa dibayangkan dua motif ini digabungkan menjadi kekuatan tanpa kendali, kecemburuan berlebihan ditambah emosi dari orang yang terkenal over protektif.


Dari dua contoh kasus diatas manusia bisa dengan mudah kehilangan kendali dan berbuat dibatas kewajaran dikarenakan adanya emosi berlebihan yang tak mampu ditangani dengan baik, kehilangan kendali ini difaktori oleh banyak hal seperti ketidakstabilan emosi, kecemasan berlebihan, rasa takut kehilangan, terlalu defensive dan lain-lain. Bila seseorang berada dalam keadaan seperti ini akan sangat dengan mudah kehilangan akal sehatnya, tidak bisa disalahkan.. mau tidak mau, karena jamanlah  yang mendorong semua hal itu terjadi, culture di masyarakat kita sudah berubah banyak, orang berusaha ingin terlihat kaya atau memaksakan dirinya agar kaya, ada yang ingin terlihat cantik atau ganteng, ada yang ingin terlihat pintar..ingin ini ingin itu semua hal yang menurut mereka akan dianggap WOW dimata orang lain.. ada yang ingin sekali memiliki sesuatu dan rela berbuat apa saja...semua dilakukan hanya agar orang lain melihat pada dirinya. Susah memang untuk lepas dari system yang diciptakan oleh masyarakat kita, padahal kunci agar terhindar dari semua itu hanya satu “kasih sayang” .. bila saja sesama manusia bisa saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain dengan tulus, berempati, bertoleransi, saling pengertian mungkin  semua hal buruk ini takkan terjadi. Bukankah dunia ini akan menjadi indah pada saat semua manusia bisa saling memaafkan, saling mengulurkan tangan, saling menyemangati saling memberi penghargaan .. tapi ya itulah.. tuhan menciptakan semua nya berpasangan tinggi-pendek, siang-malam, baik-buruk.. suka tidak suka semua hal akan terjadi kita hanya harus bersiap dan was was dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Pintar saja tidak cukup, kaya saja tidak cukup, baik saja tidak cukup.. semua harus dilakukan dengan hati yang bersih dan tulus, tanpa semua itu hanya fatamorgana.. karena yang nyata hanyalah hati kita..- rahma-"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar